PT. CARAKA grha TEKNITAMA

Edukasi

Survei Arsitektur Memastikan Aspek Fungsional dan Keselamatan dalam Proses SLF

Survei arsitektur merupakan salah satu tahapan fundamental dalam penyusunan Dokumen Kajian Teknis Sertifikasi Laik Fungsi (SLF), yang berperan sebagai dokumen rujukan utama untuk memastikan bangunan gedung memenuhi standar fungsionalitas dan keselamatan. Pada tahap ini, tim teknis melakukan konsolidasi data dokumen arsitektur, mulai dari IMB atau PBG, dokumen perencanaan arsitektur, hingga as built drawing untuk memastikan bahwa seluruh informasi perencanaan dan pelaksanaan konstruksi dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.

Verifikasi awal dilakukan dengan mengkomparasikan kondisi eksisting bangunan terhadap dokumen perencanaan atau PBG. Proses penilaian ini merujuk pada ketentuan regulatif, yaitu Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2021 sebagai turunan dari Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Permen PUPR No. 27 Tahun 2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi, serta standar SNI terbaru dan Peraturan Daerah terkait. Pemeriksaan mencakup evaluasi menyeluruh terhadap kondisi eksterior dan interior bangunan, termasuk lantai, dinding, pintu, plafon, serta potensi kerusakan yang dapat mengganggu fungsi bangunan.

Tahap berikutnya menitikberatkan pada kesesuaian fungsi bangunan. Tim Engineer PT Caraka Grha Teknitama  memastikan bahwa tidak terdapat perubahan fungsi ruang maupun perubahan fungsi bangunan tanpa dasar dokumen yang sah. Penyesuaian yang tidak tercatat dalam as built drawing atau PBG akan berdampak signifikan terhadap analisis keselamatan, kapasitas hunian, dan pemenuhan persyaratan teknis lainnya.

Aspek regulatif tata bangunan menjadi bagian penting dari survei arsitektur. Evaluasi dilakukan terhadap kesesuaian IMB atau PBG, Garis Sempadan Bangunan (GSB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH), ketinggian bangunan, serta kecukupan area parkir. Seluruh parameter ini memastikan bangunan tidak hanya layak secara teknis, tetapi juga memenuhi ketentuan penataan ruang wilayah.

Aspek keandalan bangunan diuji melalui pemeriksaan akses pemadam kebakaran, ketersediaan dan kelayakan signage serta rambu keselamatan, hingga pengujian dan perhitungan jalur evakuasi. Analisis meliputi kecukupan jumlah pintu keluar, akses vertikal, dimensi tangga, jalur evakuasi, serta lokasi titik kumpul yang memadai agar proses evakuasi dapat berlangsung cepat dan aman dalam keadaan darurat.

Pemeriksaan aspek kemudahan dan kenyamanan juga menjadi komponen penting. Tim menilai aksesibilitas dan sirkulasi penghuni, sirkulasi pejalan kaki, serta pengaturan area parkir untuk kendaraan roda dua, roda empat, dan area khusus penyandang disabilitas. Pengukuran kenyamanan ruang mencakup suhu, kelembaban, tingkat pencahayaan, kebisingan, serta kualitas udara, untuk memastikan bangunan menyediakan lingkungan yang layak dan mendukung aktivitas pengguna.

Apabila terdapat ketidaksesuaian dalam salah satu indikator penilaian, Tim Tenaga Ahli Bangunan Gedung PT Caraka Grha Teknitama akan menyusun rekomendasi disertai justifikasi teknis yang aman, efisien, dan berbasis risiko. Pendekatan ini memastikan bahwa proses penyusunan kajian teknis SLF tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga berorientasi pada keselamatan, kenyamanan, dan optimalisasi fungsi bangunan bagi seluruh pengguna.

CARAKA grha TEKNITAMA

Profesional, Terlatih, Rendah Hati

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top
Kirim Pesan