Pelaksanaan serah terima Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Rumah Sakit Daerah K.R.M.T. Wongsonegoro Kota Semarang dilaksanakan pada 30 Oktober 2025 bertempat di Kantor Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang. Acara ini menandai selesainya proses verifikasi teknis dan administratif terhadap kelayakan fungsi bangunan rumah sakit, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memastikan bangunan publik yang aman, sehat, dan layak digunakan untuk pelayanan kesehatan masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, dokumen Sertifikat Laik Fungsi beserta plakat resmi diserahkan oleh Kepala Bidang Distaru Kota Semarang kepada Wakil Direktur RSD K.R.M.T. Wongsonegoro. Seremonial tersebut juga dihadiri oleh Kepala Seksi SLF dan staf Distaru, serta Direktur Operasional, Direktur Teknik, Administrator Teknik PT Caraka Grha Teknitama selaku konsultan yang mendampingi proses penerbitan SLF. Kehadiran para pihak mencerminkan sinergi antara pemerintah, konsultan profesional, dan institusi pelayanan publik dalam menjamin terpenuhinya standar teknis bangunan gedung kesehatan.
Adapun Sertifikat Laik Fungsi yang diserahkan mencakup tiga bangunan utama milik RSD K.R.M.T. Wongsonegoro yang berlokasi di Jl. Fatmawati No. 1, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, yaitu: Gedung Rawat Inap Bisma setinggi 12 lantai dengan luas 15.869,75 m², Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu seluas 3.292,63 m², serta Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) dua lantai dengan luas 2.240 m². Ketiga bangunan tersebut merupakan fasilitas strategis yang mendukung peningkatan mutu layanan kesehatan di wilayah Semarang dan sekitarnya.
Penerbitan SLF ini memastikan bahwa seluruh elemen bangunan telah memenuhi aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021. Penilaian mencakup berbagai aspek teknis, seperti ketahanan arsitektur dan struktur, sistem proteksi kebakaran, instalasi mekanikal-elektrikal-elektronikal-plumbing (MEEP), serta penerapan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Dengan demikian, bangunan rumah sakit ini tidak hanya layak secara fungsional, tetapi juga andal dan aman bagi pasien maupun tenaga medis.
Direktur Operasional PT Caraka Grha Teknitama menyampaikan bahwa keberhasilan penerbitan SLF ini merupakan hasil dari proses koordinasi, pengawasan, dan evaluasi teknis yang dilaksanakan secara sistematis dan profesional. Setiap tahapan pekerjaan dilakukan dengan pendekatan multidisiplin yang melibatkan tim ahli arsitektur, struktur, mekanikal-elektrikal, serta K3 bangunan, guna memastikan pemenuhan seluruh persyaratan Teknis maupun administratif sesuai regulasi yang berlaku. Kolaborasi yang solid antara konsultan dan manajemen rumah sakit menjadi kunci tercapainya hasil yang optimal.
Pencapaian ini sekaligus menjadi wujud nyata dari komitmen RSD K.R.M.T. Wongsonegoro dalam mewujudkan visinya, yakni “Menjadi Rumah Sakit Kepercayaan Publik dalam bidang Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian”. Dengan berpedoman pada motto “Melayani dengan Ikhlas,” rumah sakit ini senantiasa berupaya meningkatkan mutu sarana, prasarana, serta sistem pelayanan agar sejalan dengan prinsip keselamatan dan keberlanjutan.
konsultan, yang memegang teguh prinsip profesionalisme, keterlatihan dan kerendahan hati dalam mengemban amanah kerja. Dengan komitmen besar dalam mewujudkan infrastruktur yang andal, aman, dan nyaman, PT Caraka Grha Teknitama menunjukkan dedikasi terhadap penerapan standar teknis, keselamatan bangunan, serta integritas profesional dalam setiap tahapan pekerjaan. Sinergi yang terbangun antara rumah sakit dan konsultan menjadi fondasi kuat bagi tercapainya bangunan layanan kesehatan yang unggul dan berkelanjutan di Kota Semarang.
CARAKA grha TEKNITAMA
Profesional, Terlatih, Rendah Hati
