PT. CARAKA grha TEKNITAMA

Kegiatan

Pelaksanaan Sidang dan Visitasi Lapangan Sertifikasi Laik Fungsi (SLF) RSD K.R.M.T. Wongsonegoro Semarang, Jawa Tengah

Semarang, Jawa Tengah – Rumah Sakit Daerah (RSD) K.R.M.T. Wongsonegoro yang berlokasi di Jl. Fatmawati No. 1, Kota Semarang, merupakan salah satu rumah sakit pemerintah yang memegang peranan penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Sebagai institusi layanan publik, rumah sakit ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas medis, mulai dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam, layanan farmasi, hingga laboratorium yang senantiasa beroperasi untuk mendukung diagnosis dan pengobatan pasien.

Fasilitas di RSD K.R.M.T. Wongsonegoro sangat komprehensif, meliputi poliklinik spesialis (penyakit dalam, bedah, kandungan, anak, jantung, saraf, mata, THT, dan lain-lain), pusat layanan khusus seperti jantung, stroke, serta dialisis bagi pasien gagal ginjal kronis. Selain itu, rumah sakit ini juga memiliki sarana radiologi modern (CT Scan, USG, X-ray), unit rehabilitasi medik, serta berbagai kelas rawat inap mulai dari KELAS III hingga VIP. Dengan ragam fasilitas tersebut, rumah sakit ini menjelma sebagai rujukan utama di Jawa Tengah.

Sebagai bagian dari pemenuhan regulasi keselamatan dan kelaikan fungsi bangunan, RSD K.R.M.T. Wongsonegoro menjalani proses Sertifikasi Laik Fungsi (SLF). Sebagai bagian dari pemenuhan regulasi keselamatan dan kelaikan fungsi bangunan. Proses ini diawali dengan penandatanganan surat perjanjian kerja antara RSD K.R.M.T. Wongsonegoro dengan PT Caraka Grha Teknitama selaku konsultan yang ditunjuk. Langkah awal tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait SLF, ruang lingkup kerja, serta hak dan kewajiban kedua belah pihak.

RSD K.R.M.T. Wongsonegoro memiliki 36 bangunan utama dengan luas KLB eksisting 55.456,26 m². Dalam pengajuan SLF ditambahkan Gedung IGD 2 lantai (2.240 m²), Gedung Bisma 12 lantai (15.869,75 m²), dan Gedung Unit Layanan Kanker (3.292,63 m²), sehingga total tambahan mencapai 21.402,38 m². Dengan demikian, total KLB yang tercatat dalam SLF adalah 76.858,64 m² di atas lahan seluas 76.593 m

Langkah berikutnya, Tim Teknis PT Caraka Grha Teknitama melaksanakan survei lapangan yang mencakup pemeriksaan fisik, pengambilan data, serta pengujian bangunan guna memastikan kesesuaiannya dengan persyaratan teknis yang berlaku. Hasil survei tersebut kemudian dijadikan dasar penyusunan dokumen kajian teknis yang selanjutnya dipaparkan kepada pihak internal RSD K.R.M.T. Wongsonegoro pada 21 Mei 2025 di ruang pertemuan rumah sakit. Kegiatan ini bertujuan untuk menelaah dokumen teknis, mempersiapkan tahapan verifikasi berikutnya, serta memberikan konsultasi teknis berupa rekomendasi perbaikan atau penyesuaian pada temuan-temuan  yang perlu diselaraskan dengan standar.

Tahap selanjutnya adalah Sidang SLF yang dilaksanakan pada 17 Juli 2025 di Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang. Sidang ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, di antaranya Tim Profesi Ahli (TPA), Tim Penilai Teknis (TPT), perwakilan DPMPTSP, Dinas Kesehatan, Dinas Pemadam Kebakaran, serta jajaran Direksi dan Kabag Umum RSD K.R.M.T. Wongsonegoro. Direktur Utama PT Caraka Grha Teknitama Ir. Sulistyo Indriyanto, S.T., juga hadir mendampingi beserta tim ahli dan teknisnya. Forum ini berfokus pada kajian dokumen teknis, validasi perencanaan, serta pembahasan mitigasi atas potensi deviasi.

Tidak berhenti pada diskusi teknis, tahap krusial lainnya adalah visitasi lapangan yang dilaksanakan pada 31 Juli 2025. Tim gabungan turun langsung ke lokasi untuk melakukan inspeksi fisik, menilai kondisi aktual bangunan, serta memastikan kesesuaian antara data dokumen kajian teknis dengan kondisi riil di lapangan. Melalui verifikasi lapangan ini, setiap detail bangunan mulai dari arsitektur, struktur, sistem proteksi kebakaran, instalasi mekanikal-elektrikal-plumbing (MEP), K3, hingga aspek aksesibilitas diperiksa secara mendalam.

Salah satu sorotan penting adalah keberadaan Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu. Gedung khusus ini dirancang sebagai pusat layanan terpadu atau “one-stop service” bagi pasien kanker, dilengkapi teknologi modern seperti Linear Accelerator (Linac), Brachytherapy, dan CT Simulator. Demi keselamatan, ruang radioterapi Linac dirancang dengan standar proteksi radiasi berlapis, mulai dari dinding beton setebal dua  meter, lapisan timbal, hingga desain labirin yang meminimalisasi kebocoran radiasi. Selain perisai fisik, ada prosedur ketat yang harus dipatuhi untuk menjamin keamanan semua orang di luar ruangan terapi, seperti kontrol akses, pemantauan batas aman radiasi, hingga rambu peringatan dan lampu indikator di sekitar ruangan.

Direktur Teknik PT Caraka Grha Teknitama, Andreas Aditya Nugraha Riyadi, S.Ars, menegaskan pentingnya aspek proteksi ini. “Pencegahan paparan radiasi paparan nuklir di ruang Linac dilakukan dengan pendekatan berlapis, baik secara konstruksi maupun prosedural. Dinding beton dengan ketebalan khusus, pintu berlapis timbal, hingga sistem labirin dirancang agar radiasi tidak keluar ruangan. Selain itu, pemantauan radiasi dan penggunaan dosimeter wajib bagi tenaga medis memastikan standar keselamatan selalu terjaga,” ujarnya.

Secara substansial, Sidang SLF berfungsi sebagai forum analitis berbasis data, sementara visitasi lapangan berperan sebagai instrumen empiris untuk memvalidasi kebenaran data tersebut. Sinergi kedua tahapan ini memastikan bangunan yang memperoleh SLF benar-benar memenuhi aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 serta PP Nomor 16 Tahun 2021.

Kegiatan sidang dan visitasi lapangan di RSD K.R.M.T. Wongsonegoro berlangsung dengan lancar. Hasilnya menunjukkan bahwa rumah sakit ini telah mengimplementasikan standar teknis secara konsisten, baik dalam aspek struktural maupun operasional. Hal ini menegaskan kesiapan RSD Wongsonegoro untuk segera memperoleh Sertifikat Laik Fungsi yang sah sebagai dasar legal pemanfaatan bangunan.

Proses ini tidak terlepas dari peran strategis PT Caraka Grha Teknitama sebagai konsultan teknis. Dengan visi profesional, terlatih, dan rendah hati, perusahaan ini mendampingi RSD K.R.M.T. Wongsonegoro secara komprehensif mulai dari penyusunan dokumen, analisis teknis, hingga verifikasi lapangan. Dengan demikian, proses sertifikasi tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga memberikan jaminan kualitas dan keselamatan bagi masyarakat pengguna layanan kesehatan di Semarang dan sekitarnya.

CARAKA grha TEKNITAMA
Profesional, Terlatih, Rendah Hati

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top
Kirim Pesan